Kemanusiaan
Secara umum masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dengan realita yang ada. Diantara yang dapat menjadi sumber masalah sosial seperti proses sosial dan bencana alam. Masalah sosial sebagai bagian dari proses sosial mencakup konsepsi tentang disorganisasi sosial dan konflik nilai. Masalah sosial timbul sebagai akibat dari proses perubahan sehubungan dengan perkembangan dalam sistem kepribadian manusia serta sistem sosial. Dalam proses ini pula terjadi hambatan-hambatan terhadap realisasi nilai-nilai sosial. Terjadinya masalah sosial sebagai proses social adalah alami dan tidak dapat dielakkan lagi. Pada hakikatnya permasalahan kesejahteraan sosial timbul dari dapat atau tidak terpenuhinya kebutuhan manusia.
Sedangkan bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Sementara masalah sosial, dapat dibedakan menjadi dua bagian; pertama, masalah sosial konvensional seperti kemiskinan, keluarga dengan rumah tak layak huni, keterlantaran anak yatim atau lanjut usia, difabelitas, ketunaan sosial (gelandangan, tuna wisma), dan bencana. Kedua, masalah kontemporer seperti kerusuhan atau konflik sosial, pengungsian karena peperangan, korban tindak kekerasan, korban penyalahgunaan napza, penyandang penyakit HIV/AIDS, dan sebagainya.
Tentu saja persoalan seperti itu perlu penanganan yang serius. Dibutuhkan rumusan-rumusan model kreatif dalam upaya pemecahan masalah sosial kemanusian yang sebelumnya hanya didekati dengan cara-cara konvensional yang dicirikan dengan penerapan model-model kuratif, orientasi proyek jangka pendek, pengawasan implementasi yang lemah sehingga penuh ketidakkonsistenan antara tataran ide dengan implementasi, dan tidak mampu memunculkan kesadaran kolektif masyarakat. Sering pula terjadi pihak-pihak yang memiliki otoritas, baru melakukan upaya pencegahan atau penanganan masalah setelah terjadi kerusakan yang signifikan.
Kondisi demikian yang harus dijadikan peluang sekaligus tantangan bagi Yayasan Daiman Berbagi untuk menghadirkan solusi jitu diluar pendekatan biasa yang tidak menyelesaikan akar masalah. Saat ini banyak masalah sosial di Indonesia yang perlu menjadi perhatian baik itu yang bersumber dari disfungsi sosial individu, keluarga, atau disfungsi kelembagaan dan organisasi termasuk lembaga-lembaga pelayanan sosial dan publik. Maka Yayasan Daiman Berbagi dituntut lebih kreatif menggulirkan program pemberdayaan ZIS-nya dalam rangka penanggulanan permasalahan sosial kemanusiaan. Tentu saja ini membutuhkan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berkarakter dan berkompeten. Penanganan masalah sosial tidak bisa hanya pendekatan reaktif saja, tetapi harus terencana yang ditunjang tenaga terlatih.
Visi :
Terdepan dalam aksi-aksi sosial dan kemanusiaan yang inovatif, kreatif dan berkesinambungan.
Misi :
- Meningkatan pemanfaatan dana sosial kemanusiaan terhimpun agar berdayaguna, tranparantif dan akuntabel
- Berperan aktif dalam kegiatan penangulangan masalah-masalah sosial dan kemanusiaam
- Melakukan usaha-usaha peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumberdaya masyarakat yang tidak mampu, anak-anak yatim dan korban bencana alam.
Tujuan :
Mempererat hubungan antara sesama manusia dengan sikap peduli, responsif dan berkontribusi terhadap persolan-persoalan sosial-kemanusiaan sebagai sarana membantu kalangan tidak mampu supaya berdaya dan produktif.